Glosarium istilah laporan keuangan
Ringkasan praktis berisi istilah utama pada laporan laba rugi, neraca, arus kas, serta rasio investasi populer lengkap dengan definisi, rumus, dan cara membacanya.
Kategori
Semua topik
Jenis item
Semua jenis
| Istilah | Definisi | Rumus | Cara membaca | Catatan & perhatian |
|---|---|---|---|---|
Pendapatan (Revenue) Laporan laba rugi Pos laporan AliasPenjualan, Sales, Top line | Jumlah total uang yang dihasilkan perusahaan dari aktivitas bisnis utamanya. | Harga Jual x Jumlah Unit Terjual | Pantau pertumbuhan tahunan maupun kuartalan untuk membaca tren permintaan. | Pendapatan proyek satu kali bisa membuat lonjakan; cek catatan atas laporan. |
Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold) HPP Laporan laba rugi Pos laporan AliasBeban pokok penjualan, Cost of sales | Biaya langsung untuk memproduksi barang, termasuk bahan baku dan tenaga kerja. | HPP = Persediaan Awal + Pembelian − Persediaan Akhir | Analisis tren untuk memantau tekanan biaya input dan efisiensi produksi. | Metode akuntansi persediaan (misalnya, FIFO, LIFO) dapat sangat memengaruhi HPP. |
Laba kotor (Gross Profit) Laporan laba rugi Pos laporan AliasLaba bruto, Gross income | Keuntungan yang dihasilkan perusahaan setelah mengurangi biaya yang terkait dengan pembuatan dan penjualan produknya. | Laba kotor = Pendapatan − Harga pokok penjualan | Gunakan bersama margin kotor untuk menilai daya harga dan efisiensi produksi. | Jika pendapatan naik tetapi laba kotor turun, bisa ada diskon besar atau biaya naik. |
Laba usaha (Operating Income) EBIT Laporan laba rugi Pos laporan AliasLaba operasional, Operating profit | Keuntungan yang dihasilkan perusahaan dari operasi bisnis intinya, tidak termasuk bunga dan pajak. | Laba usaha = Laba kotor − Beban usaha | Menunjukkan seberapa efisien manajemen mengubah laba kotor menjadi laba. | Bandingkan dengan pesaing untuk melihat kendali biaya; biaya restrukturisasi berulang perlu dicermati. |
EBITDA Pendapatan Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi Laporan laba rugi Pos laporan AliasLaba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi, Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization | Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi; proksi untuk arus kas operasi. | EBITDA = Laba Usaha + Depresiasi & Amortisasi | Digunakan untuk membandingkan profitabilitas antar perusahaan dengan struktur modal dan tarif pajak yang berbeda. | Dapat melebih-lebihkan arus kas karena mengabaikan perubahan modal kerja dan belanja modal. |
Laba bersih (Net Income) Laporan laba rugi Pos laporan AliasLaba bersih setelah pajak, Net profit, Bottom line | Total laba perusahaan setelah semua biaya, termasuk pajak dan bunga, telah dikurangkan. | Laba bersih = Laba usaha − Beban bunga ± Pos non-operasi − Pajak penghasilan | Nilai ini menunjukkan keberlanjutan laba dan kapasitas EPS maupun dividen. | Sesuaikan dengan keuntungan/kerugian sekali waktu untuk membaca laba inti. |
Laba per Saham (Earnings Per Share) EPS Laporan laba rugi Rasio / metrik AliasLaba per lembar saham, Earnings per share | Bagian dari laba perusahaan yang dialokasikan untuk setiap lembar saham biasa yang beredar. | EPS = (Laba Bersih − Dividen Preferen) ÷ Rata-rata Saham Beredar | Indikator utama profitabilitas perusahaan dan digunakan untuk menghitung rasio P/E. | Dapat disajikan sebagai EPS dasar atau dilusian, yang terakhir mencakup efek konversi saham potensial. |
Beban Penjualan, Umum & Administrasi (Selling, General & Administrative Expenses) SG&A Laporan laba rugi Pos laporan | Jumlah dari semua biaya penjualan langsung dan tidak langsung serta semua biaya umum dan administrasi perusahaan. | — | Analisis SG&A penting karena mencakup banyak biaya menjalankan bisnis. | Ini dapat mencakup segalanya mulai dari gaji karyawan non-produksi hingga biaya sewa dan iklan. |
Beban Penelitian & Pengembangan (Research & Development Expenses) R&D Laporan laba rugi Pos laporan | Biaya yang dikeluarkan untuk penelitian dan pengembangan produk atau layanan perusahaan. | — | Indikator utama investasi perusahaan dalam pertumbuhan masa depan. | Tingkat pengeluaran R&D dapat sangat bervariasi menurut industri. |
Beban Bunga (Interest Expense) Laporan laba rugi Pos laporan | Biaya yang dikeluarkan oleh suatu entitas untuk dana pinjaman. | — | Mencerminkan biaya utang perusahaan. | Ini adalah beban non-operasional yang ditunjukkan dalam laporan laba rugi. |
Depresiasi (Depreciation) Laporan laba rugi Pos laporan | Beban aset fisik selama masa manfaatnya. | — | Depresiasi adalah beban non-tunai yang mengurangi pendapatan kena pajak perusahaan. | Metode depresiasi yang berbeda dapat digunakan, seperti metode garis lurus atau depresiasi yang dipercepat. |
Amortisasi (Amortization) Laporan laba rugi Pos laporan | Praktik menyebarkan biaya aset tidak berwujud selama masa manfaat aset tersebut. | — | Mirip dengan depresiasi, amortisasi adalah beban non-tunai yang dapat mengurangi pendapatan kena pajak. | Aset tidak berwujud yang diamortisasi termasuk paten, hak cipta, dan goodwill. |
Beban Pajak (Tax Expense) Laporan laba rugi Pos laporan | Jumlah pajak yang menjadi kewajiban perusahaan atas penghasilannya. | Penghasilan Kena Pajak x Tarif Pajak | Mewakili biaya pajak atas laba perusahaan. | Tarif pajak efektif dapat berbeda dari tarif pajak menurut undang-undang karena berbagai pengurangan dan kredit pajak. |
Total aset (Total Assets) Neraca Pos laporan AliasJumlah aset, Assets | Segala sesuatu yang dimiliki perusahaan yang memiliki nilai moneter. | Total aset = Aset lancar + Aset tidak lancar | Bandingkan dengan liabilitas dan ekuitas untuk memeriksa persamaan akuntansi. | Pertumbuhan aset yang seluruhnya dibiayai utang menambah risiko leverage. |
Aset Lancar (Current Assets) Neraca Pos laporan AliasAset jangka pendek, Short-term assets | Aset yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam satu tahun. | Kas + Piutang Usaha + Persediaan + Biaya Dibayar di Muka | Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. | Proporsi persediaan yang tinggi dalam aset lancar mungkin mengindikasikan penjualan yang lambat. |
Aset Tidak Lancar (Non-current Assets) Neraca Pos laporan AliasAset jangka panjang, Long-term assets, Fixed assets | Investasi jangka panjang dan aset yang tidak diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam setahun. | Properti, Pabrik, dan Peralatan (PP&E) + Aset Tak Berwujud + Investasi Jangka Panjang | Mewakili kapasitas produktif jangka panjang perusahaan. | Biaya depresiasi dan penurunan nilai dapat mengurangi nilai aset ini seiring waktu. |
Kas dan Setara Kas (Cash & Equivalents) Neraca Pos laporan AliasKas, Cash | Aset paling likuid, termasuk mata uang, simpanan bank, dan sekuritas jangka pendek. | Mata Uang + Simpanan Bank + Reksa Dana Pasar Uang | Ukuran kunci dari likuiditas dan kesehatan keuangan perusahaan. | Kas yang berlebihan mungkin menunjukkan penggunaan modal yang tidak efisien. |
Persediaan (Inventory) Neraca Pos laporan AliasStok, Stock | Barang yang tersedia untuk dijual, termasuk bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. | Bahan Baku + Barang Dalam Proses + Barang Jadi | Tingkat persediaan adalah indikator kunci tren penjualan dan efisiensi rantai pasokan. | Persediaan usang mungkin perlu dihapusbukukan, yang akan memengaruhi profitabilitas. |
Total liabilitas (Total Liabilities) Neraca Pos laporan AliasUtang, Liabilities | Segala sesuatu yang menjadi utang perusahaan kepada pihak lain, termasuk pinjaman, tagihan, dan kewajiban lainnya. | Total liabilitas = Liabilitas lancar + Liabilitas tidak lancar | Tinjau profil jatuh tempo untuk menilai tekanan likuiditas atau kebutuhan refinancing. | Kenaikan utang jangka pendek tanpa kenaikan kas bisa menandakan ruang kredit makin sempit. |
Liabilitas Lancar (Current Liabilities) Neraca Pos laporan AliasKewajiban jangka pendek, Short-term liabilities | Kewajiban yang jatuh tempo dalam satu tahun. | Utang Usaha + Utang Jangka Pendek + Beban Akrual | Digunakan untuk menilai risiko likuiditas jangka pendek perusahaan. | Peningkatan mendadak dapat menandakan masalah arus kas. |
Liabilitas Tidak Lancar (Non-current Liabilities) Neraca Pos laporan AliasKewajiban jangka panjang, Long-term liabilities | Kewajiban yang tidak jatuh tempo dalam satu tahun. | Utang Jangka Panjang + Utang Obligasi + Liabilitas Pajak Tangguhan | Menunjukkan struktur permodalan dan pendanaan jangka panjang perusahaan. | Jadwal jatuh tempo utang jangka panjang penting untuk menilai kebutuhan kas di masa depan. |
Utang Usaha (Accounts Payable) AP Neraca Pos laporan AliasUtang dagang, Payables | Uang yang terutang kepada pemasok untuk barang atau jasa yang diterima secara kredit. | Jumlah semua faktur yang belum dibayar dari pemasok | Mengelola utang usaha adalah bagian penting dari manajemen modal kerja. | Memperpanjang siklus pembayaran dapat meningkatkan arus kas tetapi dapat merusak hubungan dengan pemasok. |
Total Utang (Total Debt) Neraca Pos laporan AliasUtang, Debt | Jumlah total kewajiban yang berbunga. | Utang Jangka Pendek + Utang Jangka Panjang | Indikator kunci dari leverage keuangan dan risiko perusahaan. | Tingkat utang yang tinggi dapat meningkatkan risiko keuangan, terutama saat terjadi penurunan ekonomi. |
Ekuitas pemegang saham (Shareholders' Equity) Neraca Pos laporan AliasNilai buku, Book value, Equity | Nilai perusahaan yang dimiliki oleh para pemegang sahamnya. | Ekuitas = Total aset − Total liabilitas | Pertumbuhan ekuitas menunjukkan laba ditahan maupun tambahan modal. | Ekuitas negatif menandakan rugi menumpuk atau leverage tinggi; periksa perjanjian utang. |
Goodwill Neraca Pos laporan | Aset tidak berwujud yang timbul ketika pembeli mengakuisisi bisnis yang sudah ada. | Goodwill = Harga Pembelian Perusahaan - Nilai Pasar Wajar Aset Bersih | Mewakili aset yang tidak dapat diidentifikasi secara terpisah, seperti reputasi merek dan hubungan pelanggan. | Goodwill diuji penurunannya setiap tahun dan dapat dihapusbukukan jika nilainya menurun. |
Laba Ditahan (Retained Earnings) RE Neraca Pos laporan | Laba bersih kumulatif atau keuntungan perusahaan setelah memperhitungkan pembayaran dividen. | Laba Ditahan = Laba Ditahan Awal + Laba Bersih - Dividen | Sumber utama pembiayaan internal untuk pertumbuhan perusahaan. | Bisa menjadi tanda profitabilitas perusahaan dari waktu ke waktu. |
Piutang Usaha (Accounts Receivable) AR Neraca Pos laporan AliasPiutang, Receivables | Uang yang menjadi hak perusahaan dari pelanggannya atas barang atau jasa yang telah dikirimkan. | Jumlah semua faktur pelanggan yang belum dibayar | Analisis hari piutang untuk menilai seberapa cepat perusahaan menagih pembayaran. | Peningkatan tajam piutang dibandingkan penjualan dapat menandakan masalah dengan kualitas kredit. |
Properti, Pabrik, dan Peralatan (Property, Plant, and Equipment) PP&E Neraca Pos laporan AliasAset Tetap, Fixed Assets | Aset berwujud jangka panjang yang digunakan dalam operasi bisnis. | PP&E Kotor - Akumulasi Penyusutan | Perubahan PP&E dapat menunjukkan investasi perusahaan dalam pertumbuhan atau pemeliharaan. | Metode penyusutan dapat bervariasi, yang memengaruhi nilai buku PP&E. |
Arus kas operasi (Operating Cash Flow) CFO Laporan arus kas Pos laporan AliasArus kas dari operasi, Cash from operations | Kas yang dihasilkan dari operasi bisnis normal perusahaan. | CFO = Laba bersih + Beban nonkas ± Perubahan modal kerja | CFO positif dan stabil menandakan kualitas laba serta efisiensi penagihan. | Fluktuasi besar dari modal kerja perlu dicek lewat perputaran piutang dan persediaan. |
Arus Kas Investasi (Investing Cash Flow) CFI Laporan arus kas Pos laporan AliasArus kas dari investasi, Cash from investing | Kas yang digunakan untuk atau dihasilkan dari investasi dalam aset. | CFI = Penjualan Aset − Pembelian Aset | Menunjukkan bagaimana perusahaan mengalokasikan modal untuk pertumbuhan di masa depan. | CFI yang konsisten negatif sering menunjukkan bahwa perusahaan berinvestasi untuk masa depannya. |
Arus Kas Pendanaan (Financing Cash Flow) CFF Laporan arus kas Pos laporan AliasArus kas dari pendanaan, Cash from financing | Arus kas antara perusahaan dengan pemilik dan krediturnya. | CFF = Penerbitan Ekuitas/Utang − Pembelian Kembali Ekuitas/Utang − Dividen Dibayar | Menunjukkan bagaimana perusahaan mengumpulkan modal dan mengembalikannya kepada pemegang saham. | CFF positif mungkin menunjukkan perusahaan sedang mengumpulkan modal untuk pertumbuhan, tetapi bisa juga menandakan ketidakmampuan menghasilkan kas yang cukup dari operasi. |
Arus kas bebas (Free Cash Flow) FCF Laporan arus kas Pos laporan AliasKas bebas, Owner earnings | Kas yang tersisa di perusahaan setelah membayar biaya operasional dan pengeluaran modal. | FCF = CFO − Belanja modal | Kunci menilai kapasitas dividen, pembelian kembali saham, dan pelunasan utang. | FCF negatif bisa wajar saat ekspansi terencana, asalkan sejalan dengan strategi. |
Arus Kas dari Aktivitas Operasi (Cash Flow from Operating Activities) CFO Laporan arus kas Pos laporan | Kas yang dihasilkan dari aktivitas utama penghasil pendapatan perusahaan. | Laba Bersih + Depresiasi & Amortisasi - Perubahan Modal Kerja | Indikator kunci kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas yang cukup untuk mempertahankan dan mengembangkan operasinya. | CFO positif umumnya merupakan tanda perusahaan yang sehat. |
Arus Kas dari Aktivitas Investasi (Cash Flow from Investing Activities) CFI Laporan arus kas Pos laporan | Kas yang digunakan untuk atau dihasilkan dari investasi perusahaan dalam aset jangka panjang dan investasi bisnis lainnya. | Pembelian Properti, Pabrik, dan Peralatan (PP&E) + Pembelian Bisnis Lain - Penjualan Aset | Memberikan wawasan tentang strategi investasi perusahaan dan prospek pertumbuhan di masa depan. | CFI negatif bisa menjadi tanda perusahaan berinvestasi dalam pertumbuhan masa depannya. |
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (Cash Flow from Financing Activities) CFF Laporan arus kas Pos laporan | Aliran kas antara perusahaan dan pemiliknya (pemegang saham) serta kreditur. | Penerbitan Saham - Pembelian Kembali Saham + Penerbitan Utang - Pelunasan Utang - Pembayaran Dividen | Menunjukkan bagaimana perusahaan dibiayai, baik melalui utang maupun ekuitas, dan bagaimana perusahaan mengembalikan modal kepada investor. | Perusahaan yang sering menerbitkan saham atau utang baru mungkin kesulitan menghasilkan cukup uang dari operasinya. |
Belanja Modal (Capital Expenditures) CapEx Laporan arus kas Pos laporan AliasBelanja modal, CapEx | Dana yang digunakan oleh perusahaan untuk memperoleh, meningkatkan, dan memelihara aset fisik seperti properti, pabrik, bangunan, teknologi, atau peralatan. | Perubahan PP&E Kotor + Beban Penyusutan | Menunjukkan seberapa banyak perusahaan berinvestasi pada aset yang ada dan di masa depan untuk mempertahankan atau menumbuhkan bisnis. | CapEx yang tinggi bisa menjadi tanda pertumbuhan, tetapi juga dapat menekan arus kas perusahaan. |
Margin kotor (Gross Margin) Profitabilitas Rasio / metrik AliasPersentase laba kotor, Gross profit margin | Mengukur profitabilitas produk perusahaan. | Margin kotor = Laba kotor ÷ Pendapatan | Margin tinggi menandakan diferensiasi; perhatikan kestabilannya sepanjang siklus. | Bandingkan dengan industri sejenis; kebijakan kapitalisasi biaya dapat mengubah rasio. |
Margin laba usaha (Operating Margin) Profitabilitas Rasio / metrik AliasMargin EBIT, EBIT margin | Menunjukkan berapa banyak keuntungan yang dihasilkan perusahaan dari operasi intinya. | Margin laba usaha = Laba usaha ÷ Pendapatan | Baik untuk membandingkan disiplin biaya antar periode dan perusahaan. | Musiman atau belanja pemasaran dapat menekan margin sementara; lihat level normalisasi. |
Margin laba bersih (Net Margin) Profitabilitas Rasio / metrik AliasPersentase laba bersih, Net profit margin | Mewakili persentase pendapatan yang berubah menjadi keuntungan. | Margin laba bersih = Laba bersih ÷ Pendapatan | Membantu membandingkan efisiensi laba akhir antar model bisnis. | Perbedaan tarif pajak atau leverage memengaruhi perbandingan; lihat juga metrik berbasis EBIT. |
Pengembalian ekuitas (Return on Equity) ROE Profitabilitas Rasio / metrik AliasTingkat pengembalian ekuitas, ROE | Mengukur seberapa banyak keuntungan yang dihasilkan perusahaan untuk setiap dolar ekuitas pemegang saham. | ROE = Laba bersih ÷ Rata-rata ekuitas pemegang saham | ROE tinggi menunjukkan ekuitas digunakan efektif; tetap periksa leverage dan laba sekali waktu. | ROE berkelanjutan butuh margin kuat dan leverage sehat; gunakan analisis DuPont untuk melihat pendorongnya. |
Pengembalian Aset (Return on Assets) ROA Profitabilitas Rasio / metrik AliasTingkat pengembalian aset, ROA | Mengukur seberapa efisien perusahaan menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba. | ROA = Laba Bersih ÷ Rata-rata Total Aset | Indikator yang baik tentang seberapa baik perusahaan dikelola. | ROA dapat sangat bervariasi antar industri, jadi paling baik digunakan untuk perbandingan sejawat. |
Pengembalian Modal Investasi (Return on Invested Capital) ROIC Profitabilitas Rasio / metrik AliasTingkat pengembalian modal investasi, ROIC | Mengukur pengembalian yang dihasilkan dari semua modal yang diinvestasikan dalam bisnis. | ROIC = (Laba Bersih − Dividen) ÷ (Total Utang + Ekuitas) | Ukuran efisiensi alokasi modal perusahaan. | ROIC yang secara konsisten lebih tinggi dari biaya modal perusahaan menunjukkan penciptaan nilai. |
Perputaran aset (Asset Turnover) Efisiensi Rasio / metrik AliasRasio perputaran aset, Total asset turnover | Mengukur seberapa efisien perusahaan menggunakan asetnya untuk menghasilkan penjualan. | Perputaran aset = Pendapatan ÷ Rata-rata total aset | Perputaran tinggi menandakan operasi ramping; padukan dengan margin untuk menilai keseimbangan volume dan laba. | Industri padat modal wajar memiliki perputaran rendah; bandingkan antar perusahaan sejenis. |
Perputaran persediaan (Inventory Turnover) Efisiensi Rasio / metrik AliasEfisiensi persediaan, Stock turnover | Menunjukkan berapa kali perusahaan telah menjual dan mengganti persediaan selama periode tertentu. | Perputaran persediaan = Harga pokok penjualan ÷ Rata-rata persediaan | Perputaran cepat menurunkan risiko simpan, namun terlalu rendah dapat memicu kekurangan stok. | Gunakan bersama perhitungan hari persediaan; perlambatan bisa menandakan permintaan melemah. |
Perputaran Piutang (Receivables Turnover) Efisiensi Rasio / metrik AliasRasio perputaran piutang, Accounts receivable turnover | Mengukur seberapa efisien perusahaan menagih pendapatan dari pelanggannya. | Perputaran Piutang = Penjualan Kredit Bersih ÷ Rata-rata Piutang Usaha | Rasio yang tinggi menunjukkan kredit dan penagihan yang efisien. | Rasio perputaran yang menurun mungkin menunjukkan bahwa perusahaan mengambil lebih banyak risiko kredit. |
Hari Penjualan Beredar (Days Sales Outstanding) DSO Efisiensi Rasio / metrik AliasPeriode penagihan, Collection period | Jumlah hari rata-rata yang dibutuhkan perusahaan untuk menagih pembayaran setelah penjualan. | DSO = (Piutang Usaha ÷ Penjualan Kredit Bersih) x Jumlah Hari | Angka DSO yang rendah berarti perusahaan membutuhkan lebih sedikit hari untuk menagih piutangnya. | Membandingkan DSO dengan syarat kredit yang dinyatakan perusahaan dapat mengungkapkan efektivitas praktik penagihannya. |
Rasio lancar (Current Ratio) Leverage dan likuiditas Rasio / metrik AliasRasio modal kerja, Working capital ratio | Mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan aset jangka pendeknya. | Rasio lancar = Aset lancar ÷ Liabilitas lancar | Sekitar 1 kali berarti ramping; jauh di bawah 1 bisa menandakan tekanan likuiditas. | Rasio terlalu tinggi bisa berarti kas atau persediaan menganggur; tinjau siklus konversi kas. |
Rasio Cepat (Quick Ratio) Leverage dan likuiditas Rasio / metrik AliasRasio uji asam, Acid-test ratio | Tes likuiditas yang lebih ketat yang mengecualikan persediaan dari aset lancar. | Rasio Cepat = (Aset Lancar − Persediaan) ÷ Liabilitas Lancar | Berguna untuk industri di mana persediaan tidak mudah diubah menjadi kas. | Rasio 1 atau lebih tinggi umumnya dianggap sehat. |
Rasio Kas (Cash Ratio) Leverage dan likuiditas Rasio / metrik AliasRasio cakupan kas, Cash coverage ratio | Rasio likuiditas paling konservatif, mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar liabilitas lancar hanya dengan kas dan setara kas. | Rasio Kas = Kas dan Setara Kas ÷ Liabilitas Lancar | Memberikan pandangan skenario terburuk dari likuiditas perusahaan. | Meskipun rasio yang tinggi aman, itu juga bisa menunjukkan penggunaan kas yang buruk. |
Rasio utang terhadap ekuitas (Debt-to-Equity) D/E Leverage dan likuiditas Rasio / metrik AliasRasio D/E, D/E ratio | Membandingkan total kewajiban perusahaan dengan ekuitas pemegang sahamnya. | D/E = Total liabilitas ÷ Ekuitas pemegang saham | Semakin tinggi, semakin besar risiko leverage; bandingkan dengan norma industri dan cakupan bunga. | Jika ekuitas negatif, rasio D/E menyesatkan; periksa juga utang terhadap aset. |
Cakupan bunga (Interest Coverage) Leverage dan likuiditas Rasio / metrik AliasTingkat cakupan bunga, Times interest earned | Mengukur seberapa baik perusahaan dapat membayar bunga atas utangnya yang beredar. | Cakupan bunga = Laba usaha ÷ Beban bunga | Di atas 3x biasanya aman; di bawah 1,5x perlu waspada. | Untuk industri dengan depresiasi tinggi, cek juga cakupan berbasis EBITDA dan jadwal jatuh tempo utang. |
Rasio harga terhadap laba (Price-to-Earnings) P/E Valuasi Rasio / metrik AliasPER, Earnings multiple | Membandingkan harga saham perusahaan dengan laba per sahamnya. | P/E = Harga saham ÷ Laba per saham | Bandingkan dengan prospek pertumbuhan dan rasio sejenis; P/E tinggi bisa mencerminkan optimisme. | Gunakan P/E historis dan proyeksi; penyesuaian akuntansi dapat mengubah EPS. |
Rasio harga terhadap nilai buku (Price-to-Book) P/B Valuasi Rasio / metrik AliasPBR, Book multiple | Membandingkan nilai pasar perusahaan dengan nilai bukunya. | P/B = Harga saham ÷ Nilai buku per saham | Berguna untuk sektor berbasis aset; di bawah 1 bisa menandakan tekanan atau aset undervalued. | Bank dan asuransi sering dinilai lewat P/B; model dengan aset tak berwujud besar perlu penyesuaian. |
EV / EBITDA EV/EBITDA Valuasi Rasio / metrik AliasKelipatan EV, Enterprise multiple | Membandingkan nilai total perusahaan (nilai perusahaan) dengan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. | EV / EBITDA = Nilai perusahaan ÷ EBITDA | Membantu membandingkan perusahaan dengan struktur modal berbeda; lebih tahan terhadap kebijakan akuntansi dibanding P/E. | Bandingkan dengan patokan sektor; sesuaikan EBITDA dari item sekali waktu agar sebanding. |
Imbal hasil dividen (Dividend Yield) Valuasi Rasio / metrik AliasDividend yield, Cash yield | Menunjukkan berapa banyak dividen yang dibayarkan perusahaan setiap tahun relatif terhadap harga sahamnya. | Imbal hasil dividen = Dividen per saham tahunan ÷ Harga saham | Baik untuk strategi pendapatan; cek keberlanjutan dengan rasio pembayaran dan FCF. | Dividen khusus dapat membuat yield melonjak; pastikan apakah rutin atau sekali waktu. |
Rasio Harga terhadap Penjualan (Price-to-Sales) P/S Valuasi Rasio / metrik AliasRasio P/S, Sales multiple | Membandingkan harga saham perusahaan dengan pendapatannya. | P/S = Kapitalisasi Pasar ÷ Total Pendapatan | Berguna untuk menilai saham pertumbuhan yang belum mencapai profitabilitas. | Bisa kurang rentan terhadap manipulasi akuntansi daripada P/E. |
Nilai Perusahaan (Enterprise Value) EV Valuasi Rasio / metrik AliasNilai akuisisi, Takeover value | Ukuran nilai total perusahaan, sering digunakan sebagai alternatif yang lebih komprehensif daripada kapitalisasi pasar. | EV = Kapitalisasi Pasar + Total Utang − Kas dan Setara Kas | Digunakan dalam kelipatan valuasi seperti EV/EBITDA untuk membandingkan perusahaan dengan struktur modal yang berbeda. | Secara teoretis, EV adalah jumlah yang harus Anda bayar untuk membeli seluruh perusahaan, termasuk utangnya. |
Arus Kas Bebas (Free Cash Flow) FCF Indikator Investasi Rasio / metrik | Kas yang dihasilkan perusahaan setelah memperhitungkan arus kas keluar untuk mendukung operasi dan memelihara aset modalnya. | Arus Kas Bebas = Arus Kas dari Operasi - Belanja Modal | Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dan merupakan ukuran kunci untuk valuasi. | FCF positif sering dilihat sebagai tanda perusahaan yang sehat. |
Pengembalian Aset (Return on Assets) ROA Indikator Investasi Rasio / metrik | Indikator seberapa menguntungkan suatu perusahaan relatif terhadap total asetnya. | ROA = Laba Bersih / Total Aset | Digunakan untuk menilai seberapa efisien manajemen menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan. | ROA dapat sangat bervariasi di berbagai industri. |
Hasil Dividen (Dividend Yield) Indikator Investasi Rasio / metrik | Rasio keuangan yang menunjukkan berapa banyak dividen yang dibayarkan perusahaan setiap tahun relatif terhadap harga sahamnya. | Hasil Dividen = Dividen Tahunan Per Saham / Harga Per Saham | Sering digunakan oleh investor untuk menunjukkan pengembalian investasi dari dividen. | Hasil yang sangat tinggi mungkin tidak berkelanjutan atau merupakan tanda jatuhnya harga saham. |
Rasio Harga terhadap Laba (Price-to-Earnings Ratio) Rasio P/E Indikator Investasi Rasio / metrik | Rasio valuasi harga saham perusahaan saat ini dibandingkan dengan laba per sahamnya. | Rasio P/E = Harga Pasar per Saham / Laba per Saham (EPS) | Digunakan untuk menentukan apakah suatu saham dinilai terlalu tinggi atau terlalu rendah. | P/E yang tinggi bisa berarti harga saham tinggi relatif terhadap laba dan mungkin dinilai terlalu tinggi. |
Rasio Harga terhadap Buku (Price-to-Book Ratio) Rasio P/B Indikator Investasi Rasio / metrik | Membandingkan kapitalisasi pasar perusahaan dengan nilai bukunya. | Rasio P/B = Harga Pasar per Saham / Nilai Buku per Saham | Dapat digunakan untuk menemukan saham yang dinilai terlalu rendah. | Rasio P/B di bawah 1 sering dianggap sebagai nilai yang baik. |
Pengembalian Ekuitas (Return on Equity) ROE Indikator Investasi Rasio / metrik | Mengukur profitabilitas suatu perusahaan dalam kaitannya dengan ekuitas pemegang saham. | ROE = Laba Bersih / Rata-rata Ekuitas Pemegang Saham | Ukuran seberapa efektif manajemen menggunakan aset perusahaan untuk menciptakan keuntungan. | ROE yang lebih tinggi umumnya lebih baik. |