Kategori
IstilahSingkatanKategoriDeskripsiPenggunaan & catatan
Pukulan cover drive
Pukulan batting
Pukulan klasik dengan kaki depan melangkah dan menghadapkan seluruh permukaan pemukul ke area cover.
Pukulan lurus (Straight Drive)
Pukulan batting
Pukulan dengan bat tegak lurus yang diarahkan lurus melewati bowler tanpa gerakan menyilang.
Pukulan on drive
Pukulan batting
Pukulan kaki depan yang diarahkan melewati mid-on atau mid-wicket lurus di sisi leg.
Pukulan off drive
Pukulan batting
Drive terkontrol di sisi off yang menembus celah antara extra cover dan mid-off.
Pukulan square cut
Pukulan batting
Pukulan cut dari kaki belakang yang diarahkan ke sisi off sejajar titik atau titik belakang.
Pukulan late cut
Pukulan batting
Pukulan cut yang dilepas terlambat untuk mengalirkan bola melewati slip menuju third man.
Pukulan pull (Pull Shot)
Pukulan batting
Pukulan horizontal terhadap bola pendek yang ditarik ke sisi leg, biasanya ke mid-wicket.
Pukulan hook (Hook Shot)
Pukulan batting
Tarikan agresif terhadap bouncer yang melambungkan bola ke fine leg atau deep square.
Pukulan sweep (Sweep Shot)
Pukulan batting
Pukulan sapuan dengan lutut turun dan bat melintang menyapu ke sisi leg melawan bola spin atau penuh.
Pukulan reverse sweep
Pukulan batting
Sapuan dengan pegangan terbalik yang mengarahkan bola ke sisi off di belakang square.
Pukulan paddle sweep
Pukulan batting
Sapuan halus dengan pergelangan lentur untuk membelokkan bola melewati short fine leg.
Pukulan switch hit
Pukulan batting
Pukulan di mana pemukul mengubah stance menjadi kebalikan sebelum kontak untuk menyerang sisi yang kosong.
Pukulan slog
Pukulan batting
Ayunan besar dengan bat melintang yang menyapu melawan garis untuk mencari tenaga maksimal.
Pukulan lofted drive
Pukulan batting
Drive yang mengangkat bola melewati infield menuju long-off atau long-on.
Pertahanan depan (Forward Defence)
Pukulan batting
Tekanan kaki depan dengan bat mati untuk mematikan bola good length agar jatuh di dekat kaki.
Pertahanan kaki belakang (Back Foot Defence)
Pukulan batting
Langkah mundur dengan bat tegak untuk menahan bola memantul dan menjatuhkannya di depan.
Sentuhan ke leg (Leg Glance)
Pukulan batting
Sentuhan dari pad yang memanfaatkan laju bola untuk mengarahkannya ke fine leg.
Pukulan upper cut
Pukulan batting
Cut terlambat pada tinggi bahu yang mengarahkan bola pendek melewati barisan slip.
Pukulan ramp (Ramp Shot)
Pukulan batting
Defleksi dicolek yang membuat bola merayap ke muka bat dan melambung di atas penjaga gawang.
Pukulan helikopter (Helicopter Shot)
Pukulan batting
Pukulan bertenaga dengan pergelangan kuat yang mem-whip yorker ke sisi leg sambil menutup seperti helikopter.
Sentuhan lembut (Soft Hands)
Pukulan batting
Teknik meredam bola ke tanah sehingga pantulan menuju slip menjadi lembut.
Mengatur giliran pukul (Strike Farming)
Pukulan batting
Mengatur single dan rotasi strike agar pemukul utama menghadapi sebagian besar bola, terutama saat melindungi tailender.
Bola yorker
Variasi bowling
Lemparan penuh yang membidik dasar stump atau jari kaki pemukul agar bola tak bisa diangkat.
Bola bouncer
Variasi bowling
Bola pendek yang memantul ke dada atau kepala pemukul untuk memaksanya mundur.
Bola inswing (Inswinger)
Variasi bowling
Lemparan swing yang belok terlambat ke pad pemukul kanan dari luar off.
Bola outswing (Outswinger)
Variasi bowling
Posisi seam dan pelepasan yang membuat bola menjauh dari pemukul kanan ke arah slip.
Swing terbalik (Reverse Swing)
Variasi bowling
Pergerakan terlambat dengan bola tua yang berbelok berlawanan arah dari swing konvensional.
Leg break
Variasi bowling
Lemparan leg-spin yang berputar tajam dari leg stump ke sisi off bagi pemukul kanan.
Off break
Variasi bowling
Bola off-spin yang berputar dari off stump kembali ke pad pemukul kanan.
Googly
Variasi bowling
Variasi leg-spin dengan pegangan googly yang membuat bola berputar berlawanan arah leg-break.
Doosra
Variasi bowling
Bola kejutan off-spinner yang justru berputar menjauh dari pemukul kanan meski aksinya sama.
Carrom ball
Variasi bowling
Lemparan yang dijentikkan dengan jari dari depan tangan sehingga melayang atau meluncur tak terduga.
Top spinner
Variasi bowling
Lemparan dengan top spin berat yang turun tajam dan memantul lebih tinggi setelah memantul.
Arm ball
Variasi bowling
Bola lebih cepat dari off-spinner yang meluncur lurus mengikuti ayunan lengan.
Flipper
Variasi bowling
Variasi leg-spin dari punggung tangan yang ditekan agar tetap rendah setelah memantul.
Slider
Variasi bowling
Lemparan leg-spin dengan sidespin dan sudut seam yang membuat bola meluncur lurus.
Knuckle ball
Variasi bowling
Lemparan lebih lambat dari bowler cepat yang dilepas dengan ujung jari hampir tanpa putaran seam.
Bola pelan (Slower Ball)
Variasi bowling
Variasi kecepatan yang disamarkan agar datang lebih lambat dari perkiraan pemukul.
Off cutter
Variasi bowling
Potongan seam dengan jari menyilang bola sehingga menggigit dan bergerak dari off ke leg.
Leg cutter
Variasi bowling
Variasi seam yang setelah memantul bergerak dari leg stump ke arah off.
Panjang ideal (Good Length)
Variasi bowling
Panjang yang berada di antara penuh dan pendek sehingga memaksa pemukul bimbang memakai kaki depan atau belakang.
Full toss
Variasi bowling
Lemparan yang tiba ke pemukul tanpa memantul, biasanya setinggi pinggang atau lebih rendah.
Bouncer pelan (Slower Bouncer)
Variasi bowling
Bola pendek dengan jari digesek sehingga datang lebih pelan namun tetap naik ke arah pemukul.
Cross seam (Cross-Seam)
Variasi bowling
Pegangan dengan jari melintang seam untuk menghasilkan pantulan dan gerak seam yang tak menentu.
Seam up
Variasi bowling
Pegangan dengan seam tegak dan jari di belakang bola untuk memaksimalkan swing atau seam konvensional.
Silly point
Posisi fielding
Pos pengejar sangat dekat di sisi off di samping crease pemukul, biasanya memakai helm untuk tangkapan refleks.
Slip pertama (First Slip)
Posisi fielding
Penjaga slip utama di sebelah wicket-keeper untuk menangkap pukulan tepi yang meluncur.
Gully
Posisi fielding
Penjaga di antara point dan slip untuk menangani edge yang keluar lebih sejajar.
Point
Posisi fielding
Posisi di sisi off sejajar dengan pemukul untuk menahan pukulan cut yang keras.
Cover
Posisi fielding
Penjaga jarak menengah di sisi off antara point dan mid-off yang mengawal area cover.
Extra cover
Posisi fielding
Penjaga sapu di sisi off yang berdiri lebih luar dan dalam dari cover untuk menahan drive melambung.
Mid-off
Posisi fielding
Penjaga dalam sisi off yang menutup jalur lurus di depan bowler setelah lepasan.
Mid-on
Posisi fielding
Infielder sisi leg sejajar dengan mid-off untuk memotong on-drive lurus.
Midwicket
Posisi fielding
Pos di sisi leg antara mid-on dan square leg yang menutup area umum pukulan pull.
Square leg
Posisi fielding
Penjaga sisi leg yang sejajar tegak lurus dengan pemukul untuk menahan sweep dan pull.
Fine leg
Posisi fielding
Penjaga batas sisi leg di belakang square untuk menangkap leg glance dan leg glide.
Third man
Posisi fielding
Penjaga batas sisi off jauh di belakang slip untuk mengatasi late cut dan edge.
Long off
Posisi fielding
Penjaga batas lurus sisi off yang melindungi drive melambung lurus ke depan.
Long on
Posisi fielding
Penjaga batas lurus sisi leg yang mencerminkan long-off untuk pukulan melambung ke on-side.
Deep cover
Posisi fielding
Penyapu di tepi batas cover yang dalam untuk menghentikan pukulan off-side yang keras.
Deep midwicket
Posisi fielding
Penjaga garis sisi leg antara square leg dan cow corner untuk pukulan pull besar.
Short leg
Posisi fielding
Penangkap jarak dekat di sisi leg hanya beberapa langkah dari pad pemukul, selalu berhelm.
Leg slip
Posisi fielding
Pos slip di sisi leg untuk menangkap defleksi ringan dari pad atau sarung tangan ke kanal leg.
Sweeper cover (Cover Sweeper)
Posisi fielding
Outfielder keliling di tepi cover yang ditugasi memotong drive keras.
Long stop
Posisi fielding
Penjaga langka di belakang wicket-keeper untuk menahan tangkapan liar atau defleksi.
Terkena lemparan (Bowled)
Jenis pemecatan
Pemukul dinyatakan out ketika bola sah mengenai stump dan menjatuhkan bail tanpa tersentuh fielder terlebih dahulu.
Tertangkap (Caught)
Jenis pemecatan
Pemukul out ketika bola yang memantul dari bat atau sarung tangan tertangkap sah di udara sebelum menyentuh tanah.
Tertangkap bowler (Caught and Bowled)
Jenis pemecatan
Variasi caught di mana bowler sendiri yang menangkap kembali bola hasil lemparannya.
Leg before wicketLBW
Jenis pemecatan
Leg before wicket terjadi saat bola sah yang diperkirakan mengenai stump tertahan oleh tubuh pemukul dalam garis yang memenuhi syarat.
Run out
Jenis pemecatan
Batsman dinyatakan run out bila fielder mematahkan stump dengan bola saat striker atau non-striker belum mencapai crease saat berlari.
Stumped
Jenis pemecatan
Penjaga gawang melakukan stumping saat pemukul melangkah keluar crease tanpa niat berlari lalu menjatuhkan stump.
Hit wicket
Jenis pemecatan
Pemukul out bila selama pukulan ia menjatuhkan bail dengan bat, tubuh, atau perlengkapannya saat bola masih hidup.
Menghalangi lapangan (Obstructing the Field)
Jenis pemecatan
Keadaan langka ketika pemukul dengan sengaja menghalangi peluang fielder melakukan tangkapan atau run-out.
Memukul dua kali (Hit the Ball Twice)
Jenis pemecatan
Pemukul out bila dengan sengaja memukul bola dua kali selain untuk melindungi stump dari lemparan sah.
Timed out
Jenis pemecatan
Pemukul baru harus siap dalam waktu yang ditetapkan; bila terlambat hadir kapten fielding dapat mengajukan banding timed out.
Retired out
Jenis pemecatan
Pemukul yang meninggalkan lapangan bukan karena cedera dan tidak kembali melanjutkan innings dicatat sebagai retired out.
Run out non-striker (Run Out at the Non-Striker)
Jenis pemecatan
Run-out terhadap non-striker ketika bowler mematahkan stump sebelum melepas bola saat pelari terlalu jauh meninggalkan crease.
Rotasi strike (Strike Rotation)
Konsep taktik
Taktik batting yang menekankan perolehan satu-dua run agar kedua pemukul aktif dan ritme bowler terganggu.
Sangat penting di lapangan lambat atau saat membangun ulang setelah wicket jatuh.
Death bowling
Konsep taktik
Rencana spesialis overs akhir dengan yorker, bola lambat, dan garis lebar untuk menahan pukulan besar.
Dijalankan oleh spesialis akhir dengan penjagaan rapat sisi leg dan perlindungan fine leg.
Kombinasi kiri-kanan (Left-Right Combination)
Konsep taktik
Strategi mempertahankan pemukul kidal dan kanan bersama agar bowler terus mengubah garis lemparan.
Sering dipakai saat mengejar target untuk mengacaukan formasi dan memanfaatkan celah powerplay.
Strategi menahan laju run (Bowling Dry-Up)
Konsep taktik
Taktik pertahanan yang menargetkan bola kosong beruntun lewat garis ketat dan lapangan defensif.
Membangun tekanan papan skor untuk memaksa pukulan gegabah dan memicu wicket.
Serangan powerplay (Powerplay Surge)
Konsep taktik
Strategi batting memaksimalkan skor saat pembatasan lapangan powerplay dengan risiko terukur.
Melibatkan pinch hitter, pukulan melambung, dan sasaran celah outfield kosong.
All-rounder
Peran pemain
Pemain yang berkontribusi besar lewat pukulan dan bowling sehingga menyeimbangkan skuad.
Batter top order (Top-Order Batter)
Peran pemain
Spesialis posisi satu hingga tiga yang menghadapi kondisi bola baru.
Batter middle order (Middle-Order Batter)
Peran pemain
Pukang urutan empat sampai enam yang menstabilkan inning dan memicu percepatan.
Finisher
Peran pemain
Pemukul eksplosif yang dipercaya menutup inning dengan laju cepat.
Anchor
Peran pemain
Batter yang bertahan lama, mengatur strike, dan memberi ruang bagi rekan untuk menyerang.
Bowler penyerang (Strike Bowler)
Peran pemain
Bowler utama yang diharapkan mencetak wicket lewat garis agresif dan swing atau pace.
Bowler death (Death Bowler)
Peran pemain
Bowler spesialis overs akhir dengan yorker, slower ball, dan garis lebar.
Spinner
Peran pemain
Bowler yang memberi putaran agar bola berbelok tajam setelah memantul.
Seamer
Peran pemain
Bowler yang memanfaatkan seam pada kecepatan tinggi untuk menciptakan deviasi.
Penjaga gawang (Wicketkeeper)WK
Peran pemain
Spesialis di belakang wicket yang menangani tangkapan, stumping, dan komunikasi lapangan.
Kapten (Captain)C
Peran pemain
Pemimpin lapangan yang mengatur taktik, pergantian bowler, dan mewakili tim.
Pelatih (Coach)
Peran pemain
Pengelola yang mengawasi persiapan, rencana permainan, dan pengembangan pemain.
Pinch hitter
Peran pemain
Batter yang dinaikkan sementara untuk memanfaatkan batasan lapangan dengan pukulan agresif.
Penjaga-pemukul (Wicketkeeper-Batter)
Peran pemain
Penjaga yang juga diambil karena kekuatan pukul, penting bagi keseimbangan overs terbatas.
Strike rateSR
Analitik & statistik
Jumlah run per 100 bola yang menggambarkan tempo pukulan.
Rata-rata batting (Batting Average)Ave
Analitik & statistik
Jumlah run dibagi jumlah kali out untuk menilai konsistensi.
Rata-rata bowling (Bowling Average)Ave
Analitik & statistik
Run yang kebobolan per wicket yang diambil, menggambarkan efektivitas bowler.
Economy rateEcon
Analitik & statistik
Run kebobolan per over yang dilempar, mengukur kemampuan menahan skor.
Net run rateNRR
Analitik & statistik
Rata-rata run dicetak per over dikurangi rata-rata run kebobolan per over sepanjang turnamen.
Required run rateRRR
Analitik & statistik
Run yang diperlukan per over agar tim pengejar mencapai target.
Persentase bola dot (Dot Ball Percentage)
Analitik & statistik
Persentase bola tanpa run yang menunjukkan tekanan terhadap batting.
Run kemitraan (Partnership Runs)
Analitik & statistik
Jumlah run yang dibukukan duet pemukul sampai wicket berikutnya jatuh.
Diagram wagon wheel
Analitik & statistik
Bagan radial yang menunjukkan arah pukulan menghasilkan run di lapangan.
Test cricket
Format pertandingan
Format internasional terpanjang, berlangsung hingga lima hari dengan dua inning per tim.
Menuntut disiplin teknis, penguasaan swing, serta kesabaran terhadap kondisi berubah.
First-classFC
Format pertandingan
Kriket domestik jangka panjang tiga atau empat hari yang diakui sebagai first-class.
Menjadi ajang seleksi Test dan pembinaan keterampilan bola merah.
One Day InternationalODI
Format pertandingan
Format internasional overs terbatas dengan 50 over per sisi memakai bola putih.
Memadukan fase akumulasi, powerplay, dan percepatan death over.
List A
Format pertandingan
Kompetisi domestik overs terbatas 40 hingga 60 over dengan status List A.
Mencerminkan tempo ODI untuk mengasah taktik bola putih dan strategi akhir laga.
Twenty20T20
Format pertandingan
Format cepat 20 over per sisi yang menonjolkan pukulan kuat dan matchup taktis.
Memakai finisher spesialis, pemutar misteri, dan penempatan lapangan berbasis data.
T10T10
Format pertandingan
Format waralaba 10 over per sisi dengan tempo sangat cepat.
Menuntut improvisasi, pukulan batas, dan pergantian bowler yang luwes.
The Hundred
Format pertandingan
Kompetisi waralaba Inggris dengan 100 bola per inning dan set lima bola.
Menghadirkan timeout taktis, citra bersama gender, dan hitungan over yang sederhana.
Day-night Test
Format pertandingan
Pertandingan Test berlangsung sore hingga malam dengan bola pink.
Mengubah visibilitas pukul saat senja dan menuntut bowler memanfaatkan kondisi malam.
Liga T20 waralaba (Franchise T20 League)
Format pertandingan
Kompetisi T20 domestik dengan waralaba kota dan pemain internasional.
Menjadi pelopor inovasi matchup, analitik, dan pengalaman penggemar.
Powerplay
Aturan & penalti
Fase pada overs terbatas yang membatasi jumlah fielder di luar lingkaran 30 yard.
No-ball
Aturan & penalti
Lemparan ilegal dari bowler yang memberi satu run tambahan dan bola bebas.
Wide (Wide Ball)
Aturan & penalti
Lemparan yang dinilai terlalu lebar atau tinggi sehingga memberi satu run tambahan.
Free hit
Aturan & penalti
Bola setelah no-ball front foot di mana batter hanya bisa out melalui run out.
Leg byeLB
Aturan & penalti
Run yang diperoleh saat bola mengenai tubuh batter (bukan tongkat) dan wasit menyetujui usaha memukul.
ByesB
Aturan & penalti
Run yang diperoleh saat bola melewati batter tanpa kontak dan penjaga gawang gagal menghentikannya.
Short run
Aturan & penalti
Terjadi saat batter berbalik tanpa menyentuh crease sehingga satu run dibatalkan.
Bola mati (Dead Ball)
Aturan & penalti
Situasi saat permainan dihentikan dan tidak ada run atau out hingga wasit memanggil play.
Keputusan wasit (Umpire's Call)
Aturan & penalti
Hasil DRS yang mempertahankan keputusan lapangan ketika teknologi menunjukkan kontak marjinal.
Isyarat wide (Wide Signal)
Sinyal wasit
Kedua lengan direntangkan mendatar menandakan lemparan terlalu lebar.
Isyarat no-ball (No-Ball Signal)
Sinyal wasit
Lengan kanan direntangkan sejajar tanah dengan telapak ke bawah sebagai tanda no-ball.
Isyarat bye (Bye Signal)
Sinyal wasit
Satu lengan diangkat tegak di atas kepala sebagai tanda bye.
Isyarat leg bye (Leg Bye Signal)
Sinyal wasit
Mengangkat tangan lalu menepuk lutut yang diangkat untuk menandakan leg bye.
Isyarat out (Out Signal)
Sinyal wasit
Jari telunjuk diangkat tegak lurus menandakan pemukul dinyatakan out.
Isyarat empat (Four Signal)
Sinyal wasit
Wasit mengayunkan satu lengan setinggi dada ke kiri dan kanan untuk memberi empat run.
Isyarat enam (Six Signal)
Sinyal wasit
Kedua lengan diangkat lurus ke atas sebagai tanda enam run.
Isyarat review (Review Signal)
Sinyal wasit
Membuat gerakan kotak dengan kedua tangan untuk meminta tinjauan wasit ketiga.
Layar pandang (Sight Screen)
Peralatan
Layar polos besar di belakang lengan bowler untuk memberi latar pandang jelas bagi pemukul.
Tongkat kriket (Cricket Bat)
Peralatan
Bat willow dengan gagang rotan yang dipakai pemukul untuk menyerang dan bertahan terhadap lemparan.
Bola kriket (Cricket Ball)
Peralatan
Bola keras dengan inti gabus dan benang yang diselubungi dua kulit dijahit merupakan bola kriket standar.
Stump (Stumps)
Peralatan
Tiga tiang kayu vertikal yang membentuk wicket dan menjadi sasaran bowler.
Bails
Peralatan
Dua potongan kayu kecil yang diletakkan di atas stump dan harus dijatuhkan untuk sebagian besar jenis out.
Pelindung kaki batsman (Batting Pads)
Peralatan
Pelindung kaki yang dipakai pemukul untuk menjaga tulang kering dan lutut dari benturan.
Sarung tangan batsman (Batting Gloves)
Peralatan
Sarung tangan berpelindung dengan sekat jari yang meredam benturan saat menggenggam bat.
Helm (Helmet)
Peralatan
Pelindung kepala bercangkang keras dengan kisi yang melindungi pemukul dan fielder dekat dari benturan cepat.
Pelindung selangkangan (Abdominal Guard)
Peralatan
Cawan cetakan yang dipakai di dalam celana untuk melindungi area selangkangan dari pukulan langsung.
Pelindung paha (Thigh Guard)
Peralatan
Bantalan busa melengkung yang diikat di paha atas untuk meredam hantaman di bagian depan paha.
Pelindung lengan (Arm Guard)
Peralatan
Pelindung ringan yang diikat pada lengan bawah untuk menahan bola memantul yang mengenai lengan.
Pelindung dada (Chest Guard)
Peralatan
Panel busa dan plastik yang dipakai di bawah kaus untuk melindungi tulang rusuk dan dada dari hantaman bola pendek.
Sarung tangan penjaga gawang (Wicketkeeping Gloves)
Peralatan
Sarung tangan khusus dengan jaring dan bantalan tebal yang membantu penjaga gawang menangkap bola cepat atau liar.
Pelindung kaki penjaga (Wicketkeeping Pads)
Peralatan
Pelindung yang lebih ringan dan lentur bagi penjaga gawang agar tetap lincah sambil melindungi tulang kering di belakang stump.
Pelindung wajah helm (Helmet Grill)
Peralatan
Pelindung wajah logam yang dapat dilepas dan dipasang pada helm untuk melindungi muka tanpa menghalangi pandangan.
Papan skor (Scoreboard)
Peralatan
Panel penampil yang menunjukkan skor, wicket, over, dan informasi laga bagi pemain serta penonton.
Jaring latihan (Practice Net)
Peralatan
Lorong tertutup berjaring yang memungkinkan pemain berlatih batting atau bowling dengan aman tanpa harus mengejar bola jauh.
Nightwatchman
Konteks pertandingan
Pukul bawah yang dikirim menjelang stumps untuk melindungi batter utama dari kondisi berat.
Umum di Test saat cahaya menurun atau bola berbalik tajam menjelang akhir hari.
Follow-on
Konteks pertandingan
Pilihan bagi tim yang pertama bowling di format panjang untuk memaksa lawan memukul lagi setelah defisit besar.
Dipakai untuk mengejar kemenangan sebelum waktu habis dengan tetap memperhatikan kelelahan bowler.
Metode DLS (DLS Method)DLS
Konteks pertandingan
Rumus matematis yang menyesuaikan target pertandingan overs terbatas setelah gangguan cuaca.
Pejabat memasukkan sisa over dan wicket jatuh untuk menghitung skor par terbaru.
Deklarasi (Declaration)
Konteks pertandingan
Saat kapten secara sukarela mengakhiri inning tim demi mengejar hasil di kriket multi-hari.
Penentuan waktunya mempertimbangkan selisih skor, sisa waktu, kondisi pitch, dan ramalan cuaca.
Jeda inning (Innings Break)
Konteks pertandingan
Jeda resmi antar inning untuk istirahat, strategi, dan pergantian peran.
Di overs terbatas biasanya 10 menit; di Test mencakup jeda makan siang dan teh.
Jeda minum (Drinks Break)
Konteks pertandingan
Jeda singkat terjadwal selama sesi untuk hidrasi dan diskusi taktik.
Terjadi di tengah inning overs terbatas dan sekali per sesi Test saat cuaca panas.
Kolaps batting (Batting Collapse)
Konteks pertandingan
Kehilangan banyak wicket secara cepat sehingga inning tim runtuh.
Sering dipicu oleh spell swing, ledakan spin, atau tekanan mengejar target.
Kemitraan (Partnership)
Konteks pertandingan
Jumlah run yang dicetak sepasang batter di antara wicket jatuh.
Sering dibahas untuk menyoroti fase membangun ulang atau kemitraan penentu.